Subnetting adalah sebuah proses memodifikasi single IP Network untuk membuat dua atau lebih sub-section. Subnetting meliputi perubahan dari subnet mask dari jumlah jaringan lokal yang digunakan untuk membuat jumlah jaringan yang lebih kecil, dimana setiap jaringannya berkorespondensi dengan IP Adress. Untuk dapat mengetahui operasi subnetting ada persyaratan khusu bagi kita agar mudah mengerti materi ini yaitu mengetahui konversi desimal ke biner dan begitu juga sebaliknya.
Kapan Subnetting itu dibutuhkan?
Subnetting dibutuhkan ketika sebuah jaringan harus didistribusikan melalui multiple LAN Segment. kasus-kasus ini bisa berupa :
- Sebuah perusahaan yang menggunakan dua atau lebih teknologi LAN (seperti Ethernet, Token Ring) pada jaringannya.
- Dua buah segmen jaringan yang dibatasi oleh keterbatasan jarak (seperti kantor-kantor terpisah yang terhubung dengan sirkuit point-to-point.
- segmen-segment yang perlu untuk di lokalisasi untuk kebutuhan management network.
- host-host yang paling mendominasi LAN bandiwidth harus di isolasi.
Itu hanya sebgain kecil kasus yang membutuhkan subnetting, masih banyak lagi contoh kasus yang sebenarnya terjadi di dunia ini. Yang jelas intinya adalah kita bisa memecah jaringan yang besar menjadi jaringan yang lebih kecil dengan menggunakan/mengorbankan bit HostID pada subnet mask untuk dijadikan network id baru. bagi yang masi pemula mungkin ada beberaa yang masi belum mengerti apa itu netmask. Tenang aja disini aku akan ngejelasin sedikit tentang netmask.
Netmask diasosiasikan dengan IP. Netmask berupa angka biner 32 bit yang bisa digunakan untuk membedakan antar Net-ID dan Host-Id. Dimana Net-ID berguna untuk menunjukka jaringan lokal dalam sebuah internetwork sedangkan Host-ID mengidentifikasi host dalam jaringan tersebut.
- Contoh: sebuah range dengan IP Address 192.168.0.[0-255] maka Net-ID nya adalah 192.168.0.0 sedangakan Host-ID nya adalah 192.168.0.255 keduanya ini tidak dapat digunakan untuk jadi host karena Net-ID digunakan untuk Net Address sedangkan Host ID digunakan untuk Broadcast Address,
- Contoh : IP 192.168.124.[5-129] maka Net-DI 192.168.124.5 Host-ID 192.168.124.129
IP address dibagi ke dalam lima kelas, yaitu kelas A, kelas B, kelas C, kelas D dan kelas E. Perbedaan tiap kelas adalah pada ukuran dan jumlahnya. Contohnya IP kelas A dipakai oleh sedikit jaringan namun jumlah host yang dapat ditampung oleh tiap jaringan sangat besar. Kelas D dan E tidak digunakan secara umum, kelas D digunakan bagi jaringan multicast dan kelas E untuk keprluan eksperimental.
Kelas A : net ID 8 bit dan panjang host id 24 bit. Jadi byte pertama IP Address dari mempunyai range dari 0-127. Kelas A biasanya digunakan untuk jarigan yang sangat besar karena kelas ini dapat menampung banyak host yaitu sekitar 16 jutaan (255 x 255 x 255)
Kelas B : Dua bit IP Address kelas B selalu di set 10 sehingga byte pertamanya selalu bernilai antara 128-191. Network ID adalah 16 bit pertama dan Host ID adalah 16 bit berikutnya sehingga kalau ada komputer mempunyai IP address 192.168.26.161, network ID = 192.168 dan host ID = 26.161. Pada. IP address kelas B ini mempunyai range IP dari 128.0.xxx.xxx sampai 191.155.xxx.xxx, yakni berjumlah 65.255 network dengan jumlah host tiap network 255 x 255 host atau sekitar 65 ribu host.
Kelas C :Digunakan pada jaringan yang kecil seperti LAN. Pada 3 bit pertamanya selalu di set 111 sehingga terbentuk sekitar 2 juta network dengan masing-masing network memiliki 256 host.
Kelas D : Digunakan untuk multicasting. 4 bit awal pertama selalu di set 1110 sehingga byte prtama berkisar antara 224-247.
Kelas E : Tidak digunakan untuk umum. 4 bit pertamanya selalu dis et 1111 sehingga byte pertamanya berkisar antara 248-255.
Sekarang mari kita langsung coba menghitung jumlah host.
contoh 1 :
IP Address : 192.234.24.7
Netmask : 255.255.255.0
Berapa range dan jumlah host yang didapat?
kita tidak perlu memperhatikan segmen dimana net masknya 255, tapi untuk segmen ke 4 yang netmasknya 0 maka kita dapat mencari rangenya dengan : 256-0 =256 , berarti rangenya [0-255]
maka IP Address yang bisa digunakan adalah 192.234.23.[0-255]
sedangakn jumlah hostnya adalah 256-2 (dikurangi 2 karena digunakan untuk net address dan broadcast address)
Contoh 2 : IP Address : 192.234.56.139
Netmask : 255.255.200.128, berapa range dan jumlah host yang di dapat:
ingat selalu kurangi segmen yang netmasknya bukan 255,, yaitu
segment 3: 256-200=56
segment 4 : 256-128=128
jumlah host 128 x 256-2=32766, range 192.234.[56-111].[128-255]
mengapa menggunakan [56-111] bukanya [0-55]. ini karena kita mengacu pada IP addressnya yaitu 56 sehingga dia masuk ke range [56-111]
Masi bingung ? Perbanyak latihan maka akan mudah bagi kamu untuk menyelesaikan soal2 ini..
Selamat mencoba :)